Loading Logo

LĂ€ser in..

337065 PoÀng 1 Y

🐆LISAN DAN BINATANG BUAS🐅

Lisan itu berbahaya jika tidak dijaga. Oleh karena itu, dahulu kala ada ulama salaf yang mengumpamakan lisannya ibarat binatang buas. Thawus bin Kaisan rahimahullah (seorang tabi'in) pernah mengatakan:

Ù„ÙŰłÙŽŰ§Ù†ÙÙŠ ŰłÙŽŰšÙŰčٌ Ű„ÙÙ†Ù’ ŰŁÙŽŰ±Ù’ŰłÙŽÙ„Ù’ŰȘُهُ ŰŁÙŽÙƒÙŽÙ„ÙŽÙ†ÙÙŠ

“Lisanku adalah binatang buas. Jika aku melepaskannya maka dia akan memangsaku.” (Nadhratu an-Na'im 7/2642)

Karena besarnya bahaya dan kerugian yang ditimbulkan oleh lisan Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu mengatakan:

ÙˆÙŽŰ§Ù„Ù„ÙÙ‡ Ű§Ù„ÙŽÙ‘Ű°ÙÙŠ Ù„ÙŽŰ§ Ű„ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ű„ÙÙ„ÙŽÙ‘Ű§ هُوَ Ù…ÙŽŰ§ ŰŽÙŽÙŠÙ’ŰĄÙŽ ŰŁÙŽŰ­Ù’ÙˆÙŽŰŹÙ Ű„ÙÙ„ÙŽÙ‰ Ű·ÙÙˆÙ’Ù„Ù ŰłÙ ŰŹÙ’Ù†Ù مِنْ Ű§Ù„Ù„ÙÙ‘ŰłÙŽŰ§Ù†Ù

“Demi Allah, Dzat yang tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Dia. Tidak ada satu pun yang lebih butuh dipenjarakan dalam waktu yang lama selain lisan.”
(Nadhratu an-Na'im 7/2641)

Oleh karena itu, pahamilah baik-baik bahaya lisan itu. Ia bisa melukai dengan cepat, awalnya biasa-biasa saja, tapi setelah terjadi baru terasa perih.

Maka ingat selalu petuah orang tua dahulu ; Kalau berjalan pelihara kaki, kalau bicara peliharah lisan agar nanti tidak menyesal di kemudian hari.

Barrakallahu fikkum

image