MENGAPA KADANG EKONOMIMU SULIT?
Ada beberapa etika bisnis yang berkaitan dengan keluarga yang wajib diugemi. Ini beberapa hal yang saya dapatkan dalam perbincangan dengan para senior di bidang "nggolek duwit". Percaya silahkan, tidak juga monggo.
1. Beberapa orang yang mengalami beberapa kali penipuan dalam berbisnis, biasanya medhit/bakhil kepada ayah-ibunya, atau kepada anak istrinya.
2. Kalau lagi marah-marah kepada anak istri, atau sebaliknya, omzet malah turun. (Ini ilmu yang saya dapat setelah membaca statemen pengusaha sukses asal Bali yang ditemui oleh Mas Muhammad A Nasir)
3. Semakin royal kepada orangtua dan anak istri, semakin lancar rezeki.
4. Kalau hutang kepada orang lain untuk urusan bisnis tapi merahasiakannya dari pasangannya--dengan beberapa pertimbangan--biasanya malah kesulitan melunasinya.
5. Suami yang bisnisnya berkembang biasanya mendapatkan dukungan dari istri. Sebaliknya demikian. Saling meminta doa. Beberapa bisnis yang dijalankan istri berkembang di awal lantas ambruk dan sulit bangkit karena tidak mendapatkan izin dari suaminya sejak awal. Sebaliknya juga sama. Suami butuh dukungan dari ridlo dari istri. Komunikasi menjadi kunci. Suami dan istri masing-masing punya "tuah".
6. Ketika kita kesulitan menagih hak kita yang ada di orang lain, biasanya ada hak orang lain yang sengaja atau tidak, kita tahan dan tidak segera kita serahkan.
7. Porsi rezeki yang kita siapkan untuk membantu orangtua meraih harapannya (berangkat haji, umrah, qurban maupun memperbaiki rumah) tidak usah diotak-atik. Sekali anggaran itu "kita pinjam" untuk diputar di bisnis, akan sulit kita kumpulkan lagi.
8. Setelah zakat dikeluarkan, atau--jika belum mencapai nishab--sedekah diberikan kepada yang membutuhkan, bisnis semakin stabil. Kalau sudah mencapai nishab dan haul, tapi kok zakat belum juga dikeluarkan, Allah "memaksa" kita mengeluarkan harta yang senilai dengan zakat yang seharusnya dikeluarkan. Misalnya, sudah nyetir mobil hati-hati, eh ditabrak pengendara motor/mobil ugal-ugalan yang langsung bablas lari. Ongkos benerin mobil penyok jika dikalkulasi lhakok nyaris setara dengan jumlah nominal zakat yang seharusnya ditunaikan. Dan, kasus-kasus "apes" lainnya...
9. Beberapa pebisnis pemula hingga bisa berkembang punya amalan rutin yang dikerjakan secara istiqamah. Bukan soal ibadah, melainkan misi sosial. Ada yang rutin memberi beasiswa santri, ada yang merawat anak yatim, ada juga yang nyemplungi kotak amal masjid. Walaupun nominal tidak banyak, keistimewaannya terletak pada sisi istiqomahnya.
10. Apa lagi ya?
Gus Rijal Mumaziq
𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝘽𝙀𝙍𝘿𝙀𝘽𝘼𝙏 𝘿𝙀𝙉𝙂𝘼𝙉 “𝙆eledai”
Keledai berkata kepada harimau: - "Rumputnya biru".
Harimau itu menjawab: - "Tidak, rumputnya hijau."
Diskusi memanas, dan keduanya memutuskan untuk menghadap singa, Raja Hutan.
Sebelum mencapai pembukaan hutan, di mana singa sedang duduk di singgasananya, keledai itu mulai berteriak: - "Yang Mulia, apakah benar rumput itu berwarna biru?".
Singa itu menjawab: - "Benar, rumputnya berwarna biru."
Keledai itu bergegas dan melanjutkan: - "Harimau itu tidak setuju dengan saya dan menentang dan mengganggu saya, tolong hukum dia."
Raja kemudian menyatakan: - "Harimau itu akan dihukum dengan diam selama 5 tahun."
Keledai itu melompat dengan riang dan melanjutkan perjalanannya, puas dan mengulangi: - "Rumput Itu Biru"...
Harimau menerima hukumannya, tetapi sebelumnya dia bertanya kepada singa: - "Yang Mulia, mengapa Anda menghukum saya?, kan memang, rumput itu hijau."
Singa itu menjawab: - "Sebenarnya, rumput itu berwarna hijau."
Harimau itu bertanya: - "Jadi mengapa kamu menghukum saya?".
Singa menjawab: - "Itu tidak ada hubungannya dengan pertanyaan apakah rumput itu biru atau hijau. Hukumannya adalah karena tidak mungkin makhluk pemberani dan cerdas sepertimu membuang-buang waktu berdebat dengan keledai, datang dan ganggu aku dengan pertanyaan itu."
Buang-buang waktu terburuk adalah berdebat dengan orang bodoh dan fanatik yang tidak peduli tentang kebenaran atau kenyataan, tetapi hanya kemenangan keyakinan dan ilusinya.
Jangan pernah membuang waktu untuk argumen yang tidak masuk akal... Ada orang yang, tidak peduli berapa banyak bukti dan bukti yang kami berikan kepada mereka, tidak dalam kapasitas untuk memahami, dan yang lain dibutakan oleh ego, kebencian dan kebencian, dan yang mereka inginkan hanyalah menjadi benar meskipun sebenarnya tidak.
Ketika ketidaktahuan berteriak, kecerdasan diam.
Kedamaian dan ketenangan Anda lebih berharga. ❤️