🌿Episode 1 — Luka sebagai Pintu Rahasia
Ada satu hal yang jarang kita sadari:
setiap luka yang datang ke hidup kita, entah itu dari pengkhianatan, kehilangan, atau ucapan yang menusuk, selalu membawa kunci rahasia.
Masalahnya, sebagian besar dari kita lebih memilih membuang kunci itu, ketimbang mencoba membuka pintu yang ada di depannya.
Kita diajarkan sejak kecil untuk menghindar dari rasa sakit.
Kalau disakiti—balas.
Kalau nggak bisa balas—simpan dendam.
Kalau terlalu berat—tutup rapat-rapat dan pura-pura udah move on.
Tapi jarang ada yang bilang: “Coba duduk sebentar sama lukamu, dengarkan apa yang dia mau sampaikan.”
Luka itu aneh.
Di permukaan, dia seperti racun: panas, perih, bikin dada sesak.
Tapi di lapisan dalam, dia menyimpan data—semacam file energi—tentang siapa kita, apa yang kita takutkan, dan seberapa jauh kita sudah menjauh dari diri sejati kita.
Itu sebabnya luka selalu terasa personal, karena dia sedang mengetuk pintu paling privat di dalam hati.
Sayangnya, kebanyakan orang berhenti di pintu.
Mereka nggak mau masuk.
Mereka memilih menempelkan papan bertuliskan “dilarang masuk” sambil berharap rasa sakit itu hilang sendiri.
Padahal, justru di balik pintu itulah ada jalan pulang.
Luka yang kita tolak, akan terus berulang dalam bentuk yang berbeda.
Orang yang melukai kita akan berganti wajah, tapi rasa yang ditinggalkannya tetap sama.
Seolah semesta bilang: “Hei, sampai kapan kamu mau lari? Sampai kapan mau menolak pesan yang kubawa?”
Luka adalah pintu.
Dendam adalah gemboknya.
Pengampunan adalah kunci yang bisa membukanya.
Memaafkan di tahap ini bukan tentang membenarkan apa yang mereka lakukan.
Bukan juga berarti kita membiarkan diri disakiti lagi.
Pengampunan di sini adalah keberanian untuk memutar kunci, membuka pintu, dan melihat apa yang sebenarnya ada di balik rasa sakit itu.
Dan ketika kita berani melangkah masuk…
kadang kita menemukan bahwa yang kita lawan selama ini bukanlah orang lain—tapi diri kita sendiri yang belum kita peluk dengan penuh kasih.
-
Rahayu
—🌿Ken
_______________________________________________
Klo tertarik membahas "Pengampunan", Ken akan lanjutkan ke Part 2.
🌿_______________________________________________
