Loading Logo

Indlæser..

@DuniaBersama_4
@DuniaBersama_4

@DuniaBersama_4

@DuniaBersama_4
13 m ·Oversætte

MUTIARA HIKMAH (112)
TANAMLAH POHON

«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا، أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا، فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ، إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ»
(رواه البخاري في صحيحه، كتاب المزارعة، باب فضل الزرع والغرس إذا أكل منه، حديث رقم 232

Dari Anas bin Malik RA Rasulullah saw bersabda:
"Jika seorang Muslim menanam pohon atau menabur benih, lalu burung, manusia, atau hewan memakannya, itu dianggap sebagai sedekah baginya." (HR. Bukhari)

Tanamlah pohon, meski esok kiamat tiba. Jika dunia tetap ada, kau akan menuai pahala. Jika ia benar-benar berakhir, biarkan amal terakhirmu menjadi warisan kebaikan.
Seorang yang menanam pohon seperti menulis doa dengan akar-akar keabadian. Setiap daun yang tumbuh adalah tasbih, setiap buah yang masak adalah berkah’
Pohon yang kau tanam hari ini adalah nafas untuk generasi yang belum lahir. Mereka mungkin tak tahu namamu, tapi hidup mereka bersandar pada kebaikanmu.
Bumi ini warisan Tuhan. Menanam pohon adalah cara kita membayar hutang pada masa lalu dan berinvestasi untuk masa depan.
Pohon mengajarkan kita makna ikhlas: ia memberi tanpa suara, melindungi tanpa syarat, dan terus tumbuh meski tak dilihat.
Allah tidak menciptakan bumi yang gersang. Maka, jangan biarkan jejak kakimu hanya meninggalkan debu. Tanamlah sesuatu yang akan bersyukur padamu kelak.
Sebuah pohon adalah sahabat waktu, ia menyimpan sejarah dalam lingkar batangnya, dan menawarkan masa depan dalam setiap bijinya.
Jika kau tebang satu pohon tanpa hak, maka di akhirat nanti ia akan bersaksi: 'Wahai Rabb, ini orang yang memutuskan rezeki makhluk-Mu.' Tapi jika kau tanam satu pohon, ia akan berdoa: 'Wahai Rabb, ampunilah dia.
Suatu hari nanti, ketika amal lain sudah terputus, pohon yang kau tanam masih akan menyebut namamu dalam rintik hujan dan desau angin.
Menanam pohon adalah bukti kita percaya pada esok hari. Karena hanya orang beriman yang bekerja untuk masa depan yang ia tak akan lihat.

- Idris Parakkasi -

image
1 d ·Oversætte

MUTIARA HIKMAH (111)
BEKERJALAH

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ الْعَامِلُ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
Dari Salman Al-Farisi رضي الله عنه berkata:
Seorang mukmin yang kuat bekerja lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah


Bekerjalah dengan kedua tanganmu, niscaya kau akan makan dari hasil keringatmu sendiri - dan itulah sebaik-baik hidangan.
Allah menurunkan hujan, tapi tak pernah langsung menumbuhkan tanaman di piring makanmu - mengajarkan bahwa rezeki membutuhkan usaha.
Tangan yang berkeringat membawa berkah, sementara tangan yang menganggur hanya menunggu aib.
Lautan luas pun tak menolak tetesan sungai, mengajarkan bahwa pekerjaan kecil yang ikhlas akan bermakna besar di sisi-Nya.
Allah tidak melihat bentuk pekerjaanmu, tapi melihat niat di balik gerak tanganmu.
Mereka yang bangun sebelum fajar memahami rahasia: bahwa rezeki diperebutkan oleh mereka yang lebih dulu memegang cangkul.
Pekerjaan terberat adalah memulai - tapi ketahuilah bahwa langkah pertama itulah yang membedakan mimpi dengan kenyataan.
Allah menjamin rezeki burung yang keluar sarangnya di pagi hari - bukan yang malas berdiam di kandang.
Jangan malu bekerja hanya karena pekerjaan itu kecil. Malu itu ketika kau duduk menganggur sementara keluargamu kelaparan.
Pedangku pernah menjadi sumber rezekiku, tapi cangkul di tanganku sekarang lebih kuhargai karena menghidupkan tanah (khalid bin Walid).
Tangan yang menggiling gandum untuk keluarga lebih aku cintai daripada tangan yang hanya menerima pemberian (Fatimah Az zahrah.
Jika kau ingin kaya, jangan hanya menunggu harta warisan. Berkaryalah, maka dunia akan mewariskan kekayaan untukmu (Sa’ad bin Abi Waqqas).

- Idris Parakkasi -

image
2 d ·Oversætte

MUTIARA HIKMAH (11
MENABUNGLAH

لاَ تُنْفِقْ مَالَكَ كُلَّهُ دَفْعَةً وَاحِدَةً، وَاجْعَلْ لِغَدِكَ نَصِيبًا كَمَا تَجْعَلُ لِسَفَرِكَ زَادًا

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه berkata:
"Janganlah engkau menghabiskan hartamu sekaligus, tapi sisihkan sebagian untuk masa depanmu seperti kau menyisihkan makanan untuk perjalanan jauh

Simpanlah sebagian hartamu, karena kebutuhan datang seperti tamu tak diundang.
Orang bijak adalah yang hidup sederhana hari ini untuk kelimpahan esok hari.
Ajarkanlah anak-anakmu tiga hal: menabung, berdagang, dan tidak bergantung pada pemberian orang. (Muads bin Jabal).
Menabung bukan sekadar menyimpan uang, tapi menyiapkan masa depan dengan penuh hikmah.
Orang yang menabung seperti menanam pohon; ia tak akan menuai hari ini, tapi akan berbuah lebat di kemudian hari.
Jangan menunggu sisa untuk menabung, tapi sisihkan di awal sebagai bukti syukur pada rezeki-Nya.
Tabunganmu hari ini, betapa pun kecil, adalah awal dari kemandirianmu esok.
Menabunglah seolah kau hidup selamanya, dan beramallah seolah kau mati besok.
Bukan berapa banyak yang kau hasilkan, tapi berapa bijak kau menyisihkan yang menentukan masa depanmu.
Orang miskin bukan yang sedikit hartanya, tapi yang tak punya simpanan saat diperlukan.
Menabung adalah bentuk doa dengan angka, kau percaya ada hari depan yang harus dipersiapkan.
Jika ingin tahu nilai uang, cobalah meminjamnya. Jika ingin menghargainya, mulailah menabung.

- Idris Parakkasi -