Pintu
Pintu adalah tempat untuk keluar dan masuk. Apabila ada pihak yang menyediakan diri untuk menjadi pintu, maka dirinya membuka kesempatan dilewati demi kelancaran hidup. Daun pintu tidak hanya membuka, juga menutup. Filosofi pintu memberi kesempatan bebas kepada orang yang keluar-masuk. Jika ada seseorang ingin masuk, dia membuka diri, bila ada seseorang ingin keluar, dia juga menyilakannnya. Ada banyak pintu memberi kesempatan masuk, tapi tidak menyediakan peluang untuk keluar. Sebagai pintu, dia telah menodai kodratnya, sebagai jalan, dia telah mengalangi hukum.keleluasan. Siapa pun yang bersedia menjadi pintu, dirinya telah menyediakan diri menerima, menyilakan, dan memihak kemerdekaan. 🤞
AIR HIDUP
Samudera menjadikan kita merenung tentang sang pencipta. Sebab kita teringat tentang sabda yang melayang-layang di atas permukaannya -- pada awal terbentuknya isi dunia.
Ketika memandang laut, kita menyelami kehidupan sehari-hari: di laut ada perahu nelayan terombang-ambing ombak yang mengguling.
Saat melihat titian ombak, kita menapaki hidup yang kadang lurus bertikung di ujungnya.
Manakala merasakan angin pantai yang asin, kita sedang membumbui hidup agar tidak membosankan, karena di perjalanan acapkali perlu asupan agar terdorong lebih kencang.
Kala mengamati dedaunan cemara di tepi pantai, membiarkan diri lunglai untuk sekadar sejenak melepas capai.
Di dalam rasa capai itu kita menemukan diri sendiri yang berbaring dengan damai.
Pantai Watu Kodok, Gunung Kidul, YK, 20042024